Minggu, 08 Maret 2015

WISATA ENREKANG MASSENREMPULU

         Alam Enrekang yang eksotik, masih belum dipoles serius, untuk menjadi daya tarik dalam hal pariwisata. Keindahan potensi yang terkandung, nyaris terabaikan karena alasan dana dan kurangnya investor melirik.Sinyalemen itu tentu tak seluruhnya terbilang sesuai fakta, sebab Dishubinbudpar yang membidangi pariwisata telah berbuat walau masih sangat terbatas dalam berbagai sektor.”Potensi alam menunjang pariwisata tetap menjadi tak terpisahkan dengan program pengembangan informasi dan budaya, untuk dikemas dalam wujud paket wisata daerah dan itu memerlukan proses yang sementara terus dibenahi.. Sejumlah potensi eksotis, seperti jelajah Arung Sungai Saddang, pendakian Latimojong dan panorama Gunung Nona (erotic mountain) dan gugusan Benteng Alla, terbilang asri dan menawan. Namun sayang, tidak dikelola secara maksimal.Komunitas Enrekang yang santun menjadi daya tarik tersendiri ketika berada di wahana wisata daerah ini. Kelebihan alam Enrekang, tak cukup dengan semangat, namun masih dibutuhkan pembenahan terhadap potensi yang dimiliki. Tak berlebihan, jika itu digarap serius bisa mendongkrak pendapatan daerah.

         Kabupaten Enrekang yang berlokasi sekitar 276 kilometer dari Kota Makassar ini, secara geografis memang berada di wilayah pegunungan dan hampir sebagian daerah ini terdiri dari pegunungan karst (batu kapur). Tak heran, jika di daerah ini bakal ditemukan berbagai jenis batuan dan anak-anak sungai yang memotong pegunungan yang satu dengan lainnya.Sebagai daerah yang banyak memiliki kawasan karst, otomatis juga memiliki banyak gua. Salah satu gua yang kerap didatangi pencinta alam, karena terbilang eksotis, penuh tantangan dan memiliki kekhasan yang membedakan dengan gua lainnya adalah Loko Bubau (Gua Bubau). Pemberian nama Gua Bubau oleh masyarakat setempat, karena dari dalam gua ini mengeluarkan aroma/bau khas (seperti bau apek) yang tercium mulai jarak 2 meter dari mulut gua. Entah itu karena batuan yang mulai lapuk atau karena kotoran kelelawar. Yang jelas, bau ini sudah tercium sejak ditemukannya gua ini, hingga sekarang.Untuk tiba di Gua Bubau yang berlokasi di Dusun Asean, Desa Parindin, Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang, Sulsel, dibutuhkan fisik yang prima. Hal ini karena untuk mencapai tempat tersebut harus menempuh perjalanan kurang lebih sembilan jam dengan kendaraan roda empat dari Kota Makassar, atau sekitar dua jam dari Ibu Kota Kabupaten Enrekang. Itu pun harus dilanjutkan dengan berjalan kaki menelusuri lembah, ngarai dan sungai-sungai di Kawasan Baraka dengan suhu rata-rata 5-15 derajat Celcius, bahkan bisa di bawah 0 derajat Celcius pada waktu-waktu tertentu.